Oleh Dra Hafsah
Fungsional Penyuluh Dinas Perindustrian Provinsi NTB
Setelah membahas tentang macam-macam pewarna alam, berikut cara membuat pewarna dar bahan alam ya Sobat Industri.
- Peralatan- Peralatan yang Dibutuhkan
Berikut peralatan-peralatan yang perlu dipersiapkan:
- Mesin Molen: Untuk menghancurkan kayu –kayu yang akan diambil air untuk pewarnaan
- Parang: Untuk mengupas , memotong mencincang kayu bila belum punya molen/mesin
- Kompor :Untuk merebus kayu-kayu yang sudah dipotong-potong /dihancurkan
- Gas : Untuk Bahan Bakar memasak air rendaman kayu yang akan menjadi pewarnaan
- Panci : Untuk merebus kayu yang akan menjadi pewarnaan
- Baskom: untuk menampung /sebagai wadah air yang telah disaring untuk dijadikan pewarna
- Ember, untuk menampung air
- Saringan : untuk membersihkan atau memisahkan anara kulit dan air yang bersih dari kotoran Gayung : untuk mengangkat dari panci ke baskom menuju saringan
- Pisau :untuk memotong daun-daun dari tangkainya
- Sarung Tangan : Untuk mengantisipasi jangan sampai terkontaminasi dengan pewarna yang lain
- Celemek /Pakaian kerja : Untuk menjaga kebersihan tenaga kerja
- Botol : untuk tempat mengemas
- Bahan Pembantu
Selain bahan-bahan di atas, berikut bahan pembantu yang diperlukan:
- Tawas :untuk memprtahankan warna asli
- Kapur : untuk memperkuat warna tua
- Tunjung untuk membuat warna lebih tua/gelap
- Proses pembuatan Zat Pewarna alami
Setelah bahan-bahan disiapkan, berikut proses pembuatannya:
- Bahan-bahan yang berasal dari kayu-kayu dihancurkan dengan dicincang menjadi bagian kecil-kecil
- Bahan dijemur diusahakan yang sudah kering supaya ketika direbus bisa mengeluarkan zat pewarna yang pekat, dengan perbandingan 1 Kg : 10 Liter air.
Contoh: 2 Kg kayu akar Mengkudu memerlukan air sebanyak 20 liter
- Rebus bahan-bahan sampai mendidih, sisakan hingga tersisa 15-14 ltr air
- Turunkan dan matikan api,
- Dinginkan lalu disaring
- Kemas dengan botol/cerigen
- Fiksasi
Fiksasi yaitu proses mengunci dan memperkuat warna/hasil pewarnaan alam agar tidak mudah luntur. Fiksasi memiliki 3 jenis/unsur yaitu dengan:
- Tawas
Tawas digunakan untuk mempertahankan warna asli
Untuk 70 gr tawas dilarutkan dalam 1 ltr air (280 gr tawas untuk 4 ltr air ) direndam selama 10 mnt angkat kemudian diangin-anginkan.
- Kapur
Kapur digunakan untuk menjadikan warna agar lebih tua dari aslinya .
Timbang 50 gr kapur tohor (gamping prongkal) larutkan kedalam 1 ltr air (utk membuat 4 ltr air memerlukan 200 gr kapur tohor.
- Tunjung:
Tunjung digunakan untuk menjadikan warna lebih gelap/tua dari aslinya.
Timbang 70 gr tawas dilarutkan kedalam 1 ltr air (utk membuat 4 ltr air memerlukan 200 gr tunjung
- Proses Pewarnaan
– Siapkan kain sebanyak 3 bagian berukuran 25 cm
– taruh air hasil pewarna tadi ke dalam 3 baskom dengan fiksasi yang berbeda-beda: 1) tunjung 2) kapur 3) tawas
– Celup kain ke dalam baskom dan rendam selama 15 menit
– diangkat lalu diangin-anginkan hingga kering
– Jika ingin mendapatkan hasil yang lebih pekat, bisa mengulangi proses yang sama sampai mendapatkan hasil yang diinginkan
Lihat Gambar : Kain-kain yang sudah memakai Pewarna alami.
More Stories
Temu Karya Petani Tembakau tahun 2023
Co Working KOIN, Tempat Nongkrong Millenial
Sinergi Akademisi dan Industri Menuju Kemandirian