7 Desember 2023

Disperin Buka Expo Industralisasi NTB Beri Ruang untuk IKM dan Anak Muda NTB Berinovasi

Dinas Perindustrian NTB berupaya terus membangun sinergi dan kolaborasi antar multi pihak yaitu atar pemerintah, pelaku industri/asosiasi, akademisi , konsultan, anak muda dan pelaku keuangan guna mempercepat proses transformasi Industri 4.0 serta membangun jejaring dan kolaborasi, seperti KOIN 4.0 dan IDOORS sebagai inkubasi Industrialisasi bagi millenials.

Sejalan dengan hal tersebut dan dalam rangka peringatan HUT Nusa Tenggara Barat yang ke 64 tahun, Pemerintah provinsi NTB melalui Dinas Perindustrian NTB mengadakan Expo industrialisasi Gemilang Tahun 2022 sekaligus dirangkaikan dengan Penandatanganan Prasasti Rumah Kemasan Steril dan Peresmian secara Simbolis Target Inovasi TA 2023 yang berlokasi di Kantor Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Selasa (27/12).

Expo Industralisasi NTB Gemilang 2022 bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara seluruh stakeholder terkait untuk dapat mendukung transformasi teknologi sesuai perkembangan dan perkembangan zaman.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB menyampaikan salah satu fokus di tahun 2023 nanti adalah produk-produk keperluan rumah tangga seperti sabun cuci piring, minyak goreng, gula aren dan terigu.

Beberapa produk yang akan masih juga seperti salah satunya adalah fashion yang sudah melakukan bisnis 30 penjahit chapter sertifikasi sudah memiliki sertifikasi di harapkan menjadi percepatan pencapaian produk-produk yang masih nantinya di 2023.

“Meski kita tidak memiliki industri teman-teman yang besar, tapi tersebar di seluruh rumah-rumah atau desa-desa yang ada di dinas di provinsi Nusa Tenggara Barat,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah., M.Sc menyampaikan, bahwa bangga menggunakan produk lokal merupakan satu-satunya cara memberikan ruang pada produk NTB untuk tumbuh dan berkembang.

“Sekarang kebanggaan pakai produk lokal itu satu-satunya cara memberikan ruang pada produk kita untuk tumbuh dan berkembang. Ketika masyarakat memiliki kebanggaan menggunakan produk lokal maka dapat diyakini ekonomi NTB dalam menghadapi gejolak eksternal yang menganggu pasti akan tetap kuat dan bertahan,” ungkap Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB.

Bang Zul juga memberikan contoh dengan akan di resmikannya pabrik sosis milik pak Amri di Banyumulek, Lombok Barat tanggal 29 mendatang. Yang mana produk tersebut terlihat sederhana namun membutuhkan waktu empat tahun untuk mampu mengolah ternak menjadi sosis, bakso dan nugget teresebut.

“Mengelola industrialisasi tidaklah sederhana, butuh akumulasi pengalaman pembelajaran yang tidak sederhana, butuh biaya, usaha, keringatan, air mata. Membujuk perusahaan yang mau merubah daging menjadi nugget itu tidak gampang membujuk perusahaan untuk mau bikin sosis kelihatan sederhana tapi itu dalam prakteknya tidak gampang,” jelasnya.