Mewakili Kepala Balai Kemasan, Kasi Pelatihan dan Promosi Heldy Sardianto, M.M.Inov, Kasubag TU Airlina Maya Sugiartini, SE, Staff Balai Kemasan beserta Mahasiswa UIN Mataram yang menjalankan program PKL di Balai Kemasan mengikuti Webinar “Workshop UMKM Berdaya Saing dan Go Global” melalui zoom meeting pada Jumat, 21 Oktober 2022.
Narasumber pertama menyampaikan Potensi Ekspor Pangan dan Olahan di Negara Amerika Serikat yakni Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan Badan POM, Yunida Nugrahanti mengatakan bahwa UMK sebagai penggerak ekonomi dan berpotensi berdaya saing tinggi serta ekspor ke berbagai negara dan di Indonesia di dominasi oleh usaha mikro.
Dalam pembukaannya, Yunida Nugrahanti juga menjelaskan tentang Pemberdayaan UMKM Pangan dan Olahan terdiri dari UMK Camp yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UMK dalam pemenuhan persyaratan keamanan dan mutu pangan secara sistematik.
Kedua yaitu Intensifikasi Percepatan Registrasi yang bertujuan sebagai salah satu upaya jemput bola registrasi pangan olahan dalam rangka percepatan izin edar dengan mengawal komitmen UMK untuk implementasi registrasi berbasis risiko.
Ketiga, Training CPPOB yang bertujuan untuk mengedukasi UMKM Pangan Olahan sehingga mampu menerapkan CPPOB pada sarana produksinya.
Keempat, Program OTA UMK Pangan Olahan Pada tahun 2022 target 200 OTA sudah tercapai.
Kelima, Platform Digital yang bertujuan untuk memberikan akses informasi dan konsultasi terkait registrasi produk MD, SPPIRT, penggunaan BTP, ING, dll. Dalam bentuk aplikasi dan konsultasi online melalui live chat dan call center.
Keenam, yaitu Pelatihan Pendamping UMKM Berbasis SKKNI yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Pendamping UMK pangan berdasarkan SKKNI.
Ketujuh, Pendampingan UMKM yang bertujuan untuk memberikan bantuan teknis pendampingan agar umk mampu menerapkan regulasi/standar dan berdaya saing di pasar Di Pusat maupun Internsional.
Kedelapan, Pangan Aman Goes to Campus (PAGC) bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa sebagai fasilitator pendamping umk Pangan Olahan merupakan bentuk pembelajaran magang bersertifikat pada merdeka belajar kampus merdeka kemendikbudristek.
Kesembilan, UMKM Pangan Go Eksport bertujuan untuk memberikan dukungan ekspor kepada UMKM dan menghadapi inspeksi dan sertifikasi negara lain.
Kesepuluh, Pendampingan Inovasi Bahan Alami
Narasumber Kedua yaitu Bapak sebagai Expert HACCP & GMP PUM Netherlands Senior Expert, Wim Hussleman dengan tema MSME Worskshop. UMKM/MSME Micro, Small Medium Enterprise (MSME) merupakan salah satu sarana pengentasan kemiskinan yang dapat merangsang penciptaan lapangan kerja dan memicu inovasi baru yang dapat dimanfaatkan untuk meratakan pembangunan dan kesejahteraan.
Terdapat beberapa hal yang penting diperhatikan berkaitan dengan UMKM, diantaranya seperti kebersihan, artinya semua orang yang bekerja dalam kontak langsung dengan makanan, permukaan kontak makanan, dan kemasan harus sesuai dengan praktik higienis. Kedua, tanaman dan pekarangan menjadi lahan bagi pabrik makanan dibawah kendali operator. Ketiga, sanitasi permukaan yang bersentuhan dengan makanan yakni semua permukaan yang bersentuhan dengan makanan. Keempat, sanitasi permukaan yang tidak bersentuhan dengan makanan. Kelima, Fasilitas dan control sanitasi setiap pabrik harus dilengkapi dengan fasilitas sanitasi dan akomodasi yang memadai termasuk di dalamnya Pipa saluran air, Fasilitas toilet, Tempat cuci tangan, dan Pembuangan sampah serta limbah.
Terdapat peralatan dan perlengkapan sebuah semua pabrik dan peralatan pabrik yang digunakan dalam pembuatan, pemrosesan, pengepakan atau menyimpan makanan Jahitan pada permukaan yang bersentuhan dengan makanan harus diretakkan. Kedua, setiap kompartmen freezer dan cold stroge yang digunakan untuk menyimpan dan menyimpan makanan. Ketiga, udara bertekanan atau gas lain yang dimasukan secara mekanis kedalam makanan atau digunakan untuk membersihkan. Keempat, Uap, uap kuliner harus sesuai dengan standar sanitasi 3-A kadar air rendah.
Narasumber Ketiga Ketua DPD Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia, DIY, Yuyun Yunastuti Daud, dengan tema GPEI (Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia) adalah organisasi yang lahir atas SK KEMENDAG yang menjadi wadah para Ekspor seindonesia. Fungsi dan tujuan utama, mengembangkan Ekspor Nasional GPEI juga merupakan partner pemerintah dalam melakukan kegiatan-kegiatan ekspor.
Adapun Prosedur Umum Ekspor yaitu, promotion, inquiry, Offer sheet, Order sheet dan Sales contrakformation. Sedangkan Manfaat anggota GPEI yakni Kelas Ekspor, Incubator Ekspor, Kurasi Ekspor, Pendampingan Ekspor, Informasi Pasar Ekspor, Penanganan Masalah Ekspor, Pengembangan Pasar Ekspor.
Level/Skema Pendampingan Ekspor :
Level 1, UMKM belum pernah ekspor dan berkeinginan untuk ekspor Level 2, Masyarakat umum yang berkeinginan ekspor Level 3, UMKM Produk sudah layak ekspor tetapi belum pernah ekspor, Level 4, Exporter Existing.
Peluang ekspor masa kini ke USA produk UKM, contoh Produk mie sayur yang sudah berhasill di ekspor Aktif dalam Pameran. produk GPEI DIY DI PANAMA seperti Gula semut kulon progo, Aneka produk keripik buah yang cukup banyak diminati di Amerika, Keripik Nangka produk anggota GPIE DIY yang siap di ekspor ke luar negeri Cara kerja expert pum, dan Memberikan pendampingan teknis dan kosultasi, yang boleh expert yaitu 20% dari pemerintah.
Terkait output yang akan di dapatkan setelah didampingi yaitu: Penjualan meningkat, Laba meningkat, Lebih efisien, Biaya menurun, Pasar yang lebih baik dan Isu SDM terselesaikan.
More Stories
UPTD BKPD Sosialisasikan Fungsi Balai Kemasan ke IKM
Mahasiswa Unram Belajar Mikrobiologi Pangan di Rumah Kemasan Steril
Balai Kemasan Latih 34 IKM KLU Branding Produk