Kegiatan pertemuan yang diadakan oleh Ditjen IKMA Kemenperin dengan Dinas Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tentang pelaksanaan program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah untuk mendukung pengembangan industri di desitnasi wisata Mandalika Provinsi NTB, pada Kamis (17/02/2022). Pertemuan ini dilakukan melalui daring dan dihadiri oleh perwakilan Direktur Ditjen IKMA bersama jajaran Ditjen IKMA dan Kepala Dinas Perindustrian NTB yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Dinas Perindustrian NTB Lalu Luthfi, S.T., M. Si., bersama jajarannya.

Pertemuan ini dimulai dengan pemaparan oleh perwakilan Direktur Ditjen IKMA tentang Penetapan Destinasi Pariwisata Super Prioritas dalam hal ini adalah Mandalika dan termasuk Proyek Strategis Nasional. Kemudian dengan penetapan ini Mandalika menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, KEK Pariwisata diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2014. Maka, hal ini menjadi potensi/peluang pasar bagi produk Industi Kecil Menengah (IKM), dengan adanya potensi/peluang ini juga harus diikuti dengan peningkatan kualitas produk IKM.
Perwakilan Direktur Ditjen IKMA menyampaikan, “Mandalika telah ditetapkan menjadi kawasan wisata prioritas ditambah dengan adanya sirkuit maka memiliki potensi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara yang dapat meningkatkan perekonomian daerah.”

Ditjen IKMA memiliki program yang dapat berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian NTB, yaitu Akses pembiayaan seperti KUR dan Dana Alokasi Khusus (DAK), Akses sumberbahan baku/penolong, Fasilitasi teknologi dan sarana prasarana produksi seperti restrukturisasi peralatan/mesin dan revitalisasi serta pembangunan sentra, Peningkatan kualitas produk dan SDM seperti sertifikasi SNI dan keahlian, serta Peningkatan akses pasar untuk IKM. Dinas Perindustrian NTB dapat berkolaborasi sesuai dengan program-program ini sebagai koordinator antar daerah Kab./Kota di NTB untuk melakukan monitoring/pengawasan jalan atau tidaknya sentra IKM, kemudian Kemenperin akan mengoptimalkannya.
Kemudian dalam rangka mendukung pariwisata Mandalika, Dinas Perindustrian NTB harus mengidentifikasi apa saja komoditi dan produk yang akan dikembangkan khususnya di sektor Pangan, Furniture, dan Bahan Bangunan (PFBB), serta proses pemilihan Kab./Kota yang potensial untuk pengembangan IKM berbasis sentra.
Kepala Dinas Perindustrian NTB melalui Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Dinas Perindustrian NTB menyampaikan, “Informasi yang kita ketahui dari WSBK Mandalika 2021, minat daya tarik dan permintaan produk 80% lebih banyak pada produk makanan dan minuman sisanya adalah merchandise. Maka dari itu, makanan khas dari NTB seperti Ayam Taliwang dan Sate Rembiga bisa lebih didukung, karena produk ini sudah memiliki teknik kemasan steril dan awet yang dapat menjadi oleh-oleh bagi para pengunjung.”
Selanjutnya, dalam rangka pelaksanaan program penumbuhan dan pengembangan IKM untuk mendukung pengembangan industri di pariwisata Mandalika NTB, Dinas Perindustrian NTB akan mengirimkan daftar komoditas dan produk IKM berbasis sentra dari Kab./Kota di NTB kepada Kemenperin yang akan diteruskan dengan menetapkan prioritas komoditas dan produk untuk mendapatkan pendampingan secara berkelanjutan.
(Uqy)
More Stories
Mahasiswa Magang Akutansi Unram Persentasikan Forecasting Untuk Pendampingan IKM
Penarikan Mahasiswa PKL, Kabid PSDI Harapkan Mahasiswa Terus Belajar Tentang Industrialisasi
400 UMKM Akan Terima NIB di Festival UMKM Inkreanesia