22 Juli 2024

DISPERIN NTB: Bank Indonesia Perwakilan NTB Menggelar Silaturrahmi dan Capacity Building UMKM Mitra dan Binaan di Provinsi NTB

Pesatnya perkembangan ekonomi dan keuangan syariah global telah menumbuhkan trend dan kesadaran masyarakat terkait halal lifestyle, termasuk di Indonesia. Berdasarkan State of The Global Islamic Economy Report Tahun 2023 yang di rilis oleh Dinar Standard, Indonesia menempati peringkat ketiga pada The Global Islamic Economy Indicator (GIEI) setelah Malaysia dan Arab Saudi yang didasarkan pada penilaian ekosistem Halal Value Chain.

Salah satu sasaran Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan nilai Rupiah adalah pengembangan UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Secara umum, upaya pengembangan UMKM yang ditempuh oleh Bank Indonesia diturunkan ke dalam 3 (tiga) pilar yaitu Korporatisasi, Kapasitas dan Pembiayaan dengan program pengembangan meliputi Kelompok Subsisten, UMKM Potensial, UMKNI Go Digital, UMKM Go Export dan UMKM Success (Link to Market and Finance).

Dalam rangka mengakselerasi pengembangan Ekosistem Halal Value Chain di Provinsi NTB guna mendukung visi untuk mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Industri Halal Dunia, Kantor Bank Indonesia Perwakilan NTB menyelenggarakan FGD menggandeng Lembaga Halal Center Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, bersinergi dengan Pemerintah Provinsi NTB diantarannya Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, beberapa Perguruan Tinggi lainnya dalam rangka pembentukan Halal Center, baik yang ada di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa serta mendorong proses sertifikasi halal bagi penyelenggara Rumah Potong Hewan (RPH).

Hal ini juga sebagai salah satu langkah untuk mendorong pengembangan wisata ramah muslim di NTB. Disampaikan Deputi Kepala Perwakilan BI, ibu Winda Putri Listya bahwa Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia telah mencapai momentum yang sangat positif. Tahun 2023, pertumbuhan pembiayaan syariah mencapai 15,8% di atas pertumbuhan pembiayaan sektor riil secara keseluruhan yang tumbuh sekitar 10,5%, sedangkan total pembiayaan Bank Umum Syariah (lokasi proyek) di Provinsi NTB per Januari 2024 mencapai Rp16,08 Triliun, tumbuh 6,88% (yoy).

Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti, SE.,ME didampingi Kabid Sarpras Dr. Aryanti dan Tim Sarpras mengikuti FGD Halal Value Chain Rabu 27 Maret 2024 yang bertempat di Prime Park Hotel. FGD ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang di selenggarakan oleh Bank Indonesia pada acara Silaturahmi dan Capacity Building UMKM Binaan dan Mitra Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB yang telah dilaksanakan selama 3 hari yaitu tanggal 25 s/d 27 Maret 2024 melibatkan sekitar 120 pelaku UMKM.

Disampaikan oleh kadisperin bahwa peran Disperin NTB saat ini terhadap Halal Value Chain di NTB yaitu hadirnya kawasan industri halal di Tumpak. Hadir juga Diskoperindag Kota Bima dan Dinas Pariwisata Kota Bima yang merupakan lokasi Halal Value tersebut. NTB sudah memiliki 3 RPH yang bersertfikat halal tetapi perlu dilakukan upaya untuk RPH tersebut dapat diakses luas oleh masyarakat sehingga daging yang di konsumsi dan di perdagangankan di NTB terjamin kehalalannya.

Selanjutnya kegiatan ini ditutup oleh Ketua Dekranasda NTB Hj. Lale Prayatni sebagai tanda berakhirnya rangkaian kegiatan pelatihan kepada UMKM NTB. Disampaikan pula harapan kedepannya dapat terus membantu dan memfasilitasi UMKM di NTB untuk terus tumbuh menjadi UMKM naik kelas.