Industrialisasi Berugak Bambu di Lombok Tengah

Berugak yang dikenal sebagai gazebo adalah tempat yang paling nyaman untuk berkumpul–kumpul, bercengkrama dan mengakrabkan diri.

Di Lombok, kita memiliki Berugak khas Lombok, terbuat dari Bambu Petung, dengan ikatan dan ulaman khas yang memberikan nuansa estetika yang tinggi. Atapnya terbuat dari ilalang yang mampu menghalau cuaca panas dan memberikan kesejukan tersendiri dan juga memberikan tambahan nilai estetika.

Selamat datang di Desa Bujak, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah. Sentra Industri pembuatan Berugak di Lombok, NTB. Lebih dari sepanjang 200 meter jalan di desa Bujak ini diproduksi berbagai jenis berugak khas Lombok.

Berugak khas Lombok terdiri dari sekepat(tiang empat) dan sekenam (tiang enam). Berugak ini membutuhkan bahan baku bambu yang cukup banyak. Penyediaan bahan baku berupa bambu ini didapatkan di daerah luar desa Bujak,dan hal tersebut membuka lapangan pekerjaan baru. Mulai dari penyedia bambu, pekerja pemotong bamboo dan pengangkut bambu.

Di desa Bujak sendiri, warga membuka lapangan pekerjaan baru dengan bersama – sama mengerjakan berugak. Ada yang memotong dan menghaluskan bambu.

Membentuk ikatan dan ulaman yang khas yang tentunya membutuhkan keterampilan dan kesabaran tingkat tinggi. Keterampilan ini harus diturunkan ke para pemuda agar industri ini bisa berkelanjutan, sehingga geliat industri kerajinan bamboo mampu berkembang.

Berugak dengan anyaman khas perlu kita promosikan agar industri ini mampu bersaing di tingkat pasar yang lebih jauh. Sampai saat ini pemasaran berugak Lombok masih sekitar wilayah NTB dan sebagian kecil ke Bali dan Pulau Jawa.

Semoga ke depannya industri ini bisa berkembang dan bersaing di tingkat internasional dengan promosi yang giat terlebih ketika event internasional Moto GP nanti. Dan menjadi kebanggaan bagi warga NTB. Menuju NTB Gemilang.

https://youtu.be/ZdjbGcV_T9I

#NTBLawanCorona

#Industrialisasi

#CintaidanBeliProdukNTB

#PertumbuhanIndustri

#IKMnaikKelas

#NTBMandiridanSejahtera

#NTBGemilang

#DariNTBuntukIndonesia