
Sebagai wilayah agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pertanian dengan kontribusi terhadap PDRB terbesar ke-2 setelah pertambangan (BPS NTB 2019), NTB sudah saatnya melakukan revolusi industri 4.0 pada sektor pertanian dan perkebunan.”Penerapan teknologi 4.0 di sektor pertanian akan mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian dengan lebih efisien dan efektif,” demikian disampaikan Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti, SE., ME dalam Seminar Nasional Karya Pengabdian yang dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram dengan tema “Peningkatan Daya Saing Hasil Pertanian Menuju Revolusi Industri 4.0” melalui zoom meeting pada Selasa, 20/10/20Dalam kesempatan tersebut Nuryanti juga mencontohkan produk-produk IKM hasil pertanian dan perkebunan yang melalui teknologi pengolahan akan menghasilkan produk yang tahan lama dan berkualitas. Misalnya daun kelor menjadi teh kelor, kelapa menjadi VCO (Virgin Coconut Oil), Cabai menjadi sambal botol, kopi dan coklat bisa menjadi produk kosmetik. Dan produk-produk tersebut sudah dibuat oleh IKM NTB. Sektor pertanian juga perlu beradaptasi dengan teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan. Pasalnya, pertanian tak mungkin bisa mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi. Lahan semkain berkurang, sementara penduduk semakin bertambah. Di sinilah teknologi dalam hal pertanian itu kemudian dibutuhkan menuju NTB Gemilang.
More Stories
Diskusi Terbatas terkait Perlindungan Konsumen terhadap Kandungan Berbahaya di Kosmetika
Pejabat Fungsional Penyuluh Perindag Kuatkan IKM melalui Daya Saing
Sosialisasi Penyusunan Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Pemprov NTB