Merubah paradigma tuak agar lebih berdaya guna, itulah niat baik dari seorang Muhamad Mirzani, pemuda dari Desa Pusuk Lestari Kec. Batulayar Kab. Lombok Barat. Tuak, yang dihasilkan dari fermentasi air nira hasil sadapan pohon Aren memang memilki stigma negatif di masyarakat. Mengolahnya, adalah metode inovatif untuk merubah stigma tersebut.
Mengolah nira menjadi produk seperti gula semut dan kopi Aren adalah sebuah terobosan besar. Mengambil brand King Aren, pemuda gagah ini membangun sistem yang rapi dalam memberdayakan petani Aren di wilayahnya.
Wirausaha yang dirintisnya sejak 2018 ini merupakan salah satu ikhtiar M. Mirzani untuk mengangkat kehiduoan petani Aren di desanya. “Saya memberikan kesempatan kepada petani binaan untuk membuat brand sendiri, bahkan membuat jalur pemasaran sendiri, silahkan saja, saya dukung penuh”, demikian M. Rizani, mengungkapkan pola pemberdayaan petani Aren di desanya.
Mulia sekali anak muda NTB yang satu ini. Tanpa banyak bicara, terus bergerak dalam mengolah potensi desa dan memberdayakan masyarakat disekitarnya. Industrialisasi NTB adalah media tumbuh yang hebat untuk orang2 kreatif sepertinya dirinya. Dan NTB tentunya harus bangga memiliki anak muda seperti M. Rizani. Bersamanya, mimpi NTB Gemilang tentu semakin nyata.
#NTBLawanCorona
#Industrialisasi
#CintaidanBeliProdukNTB
#PertumbuhanIndustri
#IKMnaikKelas
#NTBMandiridanSejahtera
#NTBGemilang
#DariNTBuntukIndonesia
#IKMKerjaKerasIKMNaikKelas
