Cengkeh, telah lama dikenal sebagai salah satu obat tradisional pengobat penyakit ringan di kalangan masyarakat NTB. Tanaman cengkeh pun telah lama pula dibudidayakan oleh para kelompok tani penggiat kehutanan di lereng Rinjani melalui Program Perhutanan Sosial yang populer di tahun 2000-an. Dan cengkeh merupakan salah satu komoditi unggulan yang dikembangkan oleh Pemerintah NTB.
Potensi itulah yang dimanfaatkan oleh Pak Suparman, pemilik IKM KAFFAH, yaitu salah satu IKM yang memproduksi minyak cengkeh serta industri turunannya.
Cengkeh yang digunakan untuk bahan baku produk beliau adalah salah satu komoditas emas hijau di Indonesia, khususnya d NTB. Hampir semua bagian dari tanaman cengkeh ini tidak ada yang terbuang sedikit pun. Bunganya bisa diolah sebagai campuran tembakau untuk rokok. Batang, ranting bahkan daun-daun yang menyampah pun bisa diberdayakan kembali menjadi peluang usaha yang luas biasa. Yaitu, digunakan sebagai bahan baku minyak cengkeh.
Saat ini produk yang dihasilkan selain minyak cengkeh di antaranya adalah minyak telon dan minyak angin. Dan potensi ekonomi produk-produk tersebut di NTB terbilang tinggi.
Semoga IKM-IKM NTB terus tumbuh dan berkembang untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Let’s support our local product. Mari kita dukung produk-produk lokal dengan membeli dan menggunakannya.
- In frame: Pak Suparman pemilik IKM KAFFAH berkunjung ke Bidang Industri Agro Dinas Perindustrian Provinsi NTB untuk konsultasi perizinan serta pendaftaran merek produk.
More Stories
Gubernur Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) di Rapat Paripurna DPRD NTB Masa Persidangan I
Peran Pemda sesuai Perpres Nomor 72 Tahun 2021 Terkait Percepatan Penurunan Stunting dan pengawasan pangan Fortifikasi
Disperin NTB Terus Dorong Tingkatkan Kualitas IKM Peternak Ayam