Pemerintah terus melakukan terobosan untuk menumbuhkan industri kendaraan listrik di tanah air, di antaranya melalui percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan serta pencapaian target Presiden dua juta sepeda motor listrik di Indonesia.
Hal ini sejalan dengan tren dunia yang bergerak ke arah penggunaan kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan. Dalam rangka meningkatkan populasi electric vehicle, pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi, salah satunya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle).
Kementrian Perindustrian Melalui Ditjen IKMA melauncing Pilot Project Sepeda Listrik di Provinsi NTB dan menjadikan NTB Sebagai contoh produksi sepeda listrik hasil kolaborasi industri kecil dan menengah (IKM) dengan Industri besar. Jumat, 28 oktober 2022.
Dukungan pemerintah untuk menggunakan produk dalam Negeri tercantum dalam peraturan presiden no 12 tahun 2021 tentang pengadaan barang jasa pemerintah dimana kementrian lembaga atau pemerintah daerah wajib mengalokasikan paling sedikit 40% dari anggaran belanja untuk belanja produk umkm.
Kepala Dinas Perindustrian Prov. NTB Nuryanti SE., ME mengatakan NTB akan menjadi pilot project pengembangan sepeda listrik berbasis IKM dan IKM juga bisa mempunyai merek sendiri dengan dukungan perusahaan besar, pada sektor sektor lain pola ini akan terus dikembangkan.
“Sudah beberapa IKM punya nama sendiri di Sepeda Listrik, semoga yang lain juga bisa mengikuti. Pola yang digunakan oleh sepeda listrik yang didukung oleh perusahaan besar ini nantinya akan coba kami terapkan untuk sekotor lainnya.” ungkap Yanti.
Launcing Pilot Project Sepeda Listrik di Provinsi NTB merupakan hasil dari pendampingan industri kecil menengah alat angkut dalam rangka pengembangan kendaraan listrik di NTB yang dilaksanakan oleh Ditjen IKMA Kementrian Perindustrian berkerja sama dengan industri sepeda listrik PT. Juara bike.
Pendampingan terhadap IKM berjalan selama 3 bulan dimulai dari agustus sampai dengan oktober 2022 dengan tenaga ahli dari PT. Juara bike.
Adapun peserta pendampingan IKM yang mengikuti kegiatan pendampingan yaitu Le- Bui asal kabupaten Lombok Barat, NgebUTS asal Kabupaten Sumbawa, Fi-Bike asal Kota Bima, Mori Taho asal Kabupaten Dompu, dan SMKN 3 Mataram.
Dirjen IKMA Kementrian Perindustrian Ir. Reni yanita M.Si berharap pengembangan pengambangan inovasi dari kolaborasi antara ikm dengan industri besar sepeda ini bisa ditingkatkan lgi menuju ke produk sepeda listrik yang efisien dan pastinya lebih murah.
Peserta IKM yang sudah mendapatkan pendampingan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan teknis produksinya dan menyediakan layanan sehingga kepercayaan masyarakat akan produk sepeda listrik dalam negeri dapat tumbuh.
“Kami selalu perwakilan pemerintah berharap kepada seluruh ikm terpilih dapat meningkatkan kemampuan teknis dan peningkatan penyediaan layanan. Memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin” tuturnya